Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Pelukan Terakhir Dari Ayah Yang Kini Telah Berada Di Surga Sana

Gambar
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatu... Hallo blogger lovers, perkenalkan namaku yeslida islamiyah. Teman-temanku sering memanggil dengan panggilan yesi atau lebih sering dipanggil dengan nama jejes. Kali ini aku membagi sebuah kisah yang mana aku berharap bagi anak-anak di dunia khususnya di indonesia supaya tidak mengulangi salah yang sama. Kisah itu terjadi saat musim panas 2007 lalu. Siang itu saat usiaku masih berumur 15 tahun  aku dikejutkan dengan berita ayah yang akan pulang ke rumah hari itu. Siang itu begitu terik, namun semangatku untuk  bermain sangat tinggi. Saat itu umurku masih 15 tahun, dipikiranku hanya ada bermain-bermain, bereksperimen dan selalu mencari tahu apa yang ingin aku tahu. Hingga siang itu aku menyudahi bermainku dan pulang untuk sekedar santap siang.                   Setibanya di rumah ibu memberi tahukan bahwa ayah akan pulang ke rumah. Ya, begitulah beritanya. Ayah divonis mengidap penyakit paru-paru basah, darah tinggi dan diabetes

Bintang Hatiku

Gambar
Bintang Hatiku “Assalamualaikum. Aura....”, salam tiap pagi selalu ada menyapa Aura.  Setiap pagi Tito selalu  berangkat sekolah bersama Aura sahabatnya. Tito merupakan sahabat Aura sejak kecil. Mereka selalu satu sekolah. Di mana ada Aura pasti di situ pasti ada Tito. Rumah mereka berdua berdampingan sehingga mereka selalu berangkat dan pulang  sekolah bersama . “ Walaikum salam. Eh, Tito udah datang. Mau berangkat sekolah sama Aura yah”, suara Bunda Aura muncul dari ruang makan. “  Iya, tante Tito mau berangkat bareng Aura. Auranya sudah siap tante?”, ujar Tito sembari menyalami Bunda. “ sebentar lagi Aura siap kok, tadi Aura lagi nyiapin buku yang mau dibawa. Tito udah sarapan belum?, ayo masuk”, pinta Bunda sembari menarik Tito masuk ke dalam rumah. “ Udah kok tante”.             Tito menunggu Aura di ruang tamu. Sembari menunggu ia membaca sebuah koran yang tersedia di ruang tamu. Beberapa menit kemudian muncul Ayah Aura keluar dari arah ruang makan yang kemud

Saat Perbedaan Menyatukan Kita

Sahabat selalu peka ketika kita mengalami perubahan sikap. Mereka akan menanyakan "Apakah kau baik-baik saja?" atau sekedar mengatakan kata-kata sederhana seperti "Are you ok?". Sahabat tidak akan melupakan orang-orang yang dekat dari awal ketika banyak orang-orang baru datang. Sahabat sejati tidak akan melupakan masa bahagia saja namun masa duka bersama akan dikenang. Sebab dengan begitu tak akan melupakan orang-orang tersebut. Meskipun jauh tetap mendoakan, meskipun tak bisa memberikan materi tetapi tetap diingat dan meskipun tidak selalu berada disisi kita tapi selalu ada di hati. Itulah sahabat sejati. Perbedaan pendapat, karakter dan budaya mampu menyatukan satu sama lain dalam hal persahabatan. Ketika salah satu diantara kita  sedang mengalami keterpurukan, sahabat akan merangkul supaya bebannya sedikit berkurang. Mungkin bukan materi yang selalu bisa menolong tapi dengan kepedulian, kesiapan dan keyakinan setidaknya akan membantu dia yang sedang menga