Kisah Si Nenek Semangat Fisabilillah

Hari Minggu waktunya weekend. Bagi sebagian orang mungkin hari minggu waktunya digunakan untuk berlibur ke tempat wisata, Mall atau sekedar kumpul bersama-sama keluarga. Namun, bagiku hari minggu tidaklah seperti hari minggu. Setiap minggu aku masih tetap bekerja. Ya walaupun masuk kerja jam 12.30 WIB. Oh ya aku bekerja di salah satu perusahaan swasta dibidang service kecantikan berbasis online (aplikasi). Aku bekerja sebagai specialist contact center yang mana harus melayani client dan mitra kerja serta menganalisis data-data penjualan. Terlepas dari itu, aku tetap bersyukur karena di zaman sekarang susah sekali mencari pekerjaan. Banyak teman-teman kuliah yang masih mencari pekerjaan namun belum mendapatkan. Sehingga aku bersyukur atas pemberian Allah.
Minggu itu, aku sengaja bangun pagi dan pukul 06.40 WIB aku bergegas menuju Al-Azhar untuk mengikuti kajian dhuha yang diisi oleh Ustadz yang lumayan bagus dalam berdakwahnya. Ku liat sekeliling tidak banyak remaja seumuranku datang ke acara-acara seperti itu.Ku lihat di barisan terdepan ada seorang nenek-nenek tua yang bersemangat sekali untuk menyimak tausyiah yang dibawakan ustadz tersebut. Tidak tanggung-tanggung, bahkan ketika ustadz itu melantunkan beberapa ayat beserta maknanya ku dengar nenek itupun mengikutinya. Jarak Si nenek dan aku tidak terlalu jauh hanya selisih beberapa orang. Aku sendiri memilih duduk di barisan kedua.
Di dalam hati aku prihatin terhadap anak-anak muda yang tidak menyempatkan waktu untuk mencari ilmu Allah. Kebanyakan dari mereka hari minggu dihabiskan untuk jalan-jalan ke Mall atau bershoping-shoping ria. Disisi lain aku bangga dan salut melihat nenek tua itu. Dengan umur yang tidak muda itu si nenek dengan semangat mencari ilmu Allah. Nenek berusaha tetap dijalan kebenaran Allah. MashAllah...

Pukul 09.00 WIB kajian dhuha telah usai. Aku mengambil wudhu dan melakukan sholat dhuha. Kali ini aku akan mengikuti Majelis Ta'lim Ahad Pagi (MT). MT Ahad Pagi di Al Azhar Jakarta berlangsung pukul 10.00WIB sembari aku menunggu aku melakukan sholat dhuha dan tadarus qur'an. Setelah semua aku kerjakan. Aku menuju bagian shaf belakang supaya bisa menyender dan duduk. Tiba-tiba di pojokan kiri mesjid ku lihat ada nenek itu lagi. Dia dengan khusu membaca Al-qur'an. MashaAllah aku takju melihat pemandangan itu. Ada perasaan yang haru di dadaku. Si nenek yang sudah tua itu saja dengan semangat datangi mesjid dan melakukan hal-hal baik. Masa aku kalah dengan usia yang masih muda, fisik yang masih kuat tidak sesemangat nenek itu. Sungguh aku meraasa malu pada diri sendiri. Tapi aku yakin sekecil apapun usaha kita menjadi lebih baik. Maka Allah akan memperhitungkan usah tersebut dan lagi Allah akan mengerti dengan kondisi kita yang sedang berhijrah. 

Pukul 10.00 WIB MT Ahad Pagipun berlangsung. Kali ini aku duduk di barisan paling depan. Karena MT Ahad Pagi jamaahnya lebih sedikit dari pada Kajian Dhuha. Tiba-tiba si nenek menyuruhku duduk di sampingnya. Kata si nenek supaya ada temannya. Akupun mengiyakan untuk duduk di sebelah nenek. Nenek menyuruhku untuk mengambil Al-qur'an yang ada di rak sebelahku. Dengan khusu nenek menyimak dan mengikuti tadarus yang dibacakan oleh salah satu ustadzh sebagai pembuka MT Ahad Pagi. Aku sungguh terpesona melihat semangat nenek. Bukan hanya itu, saat kotak amal mendekati kami. Nenek tidak tanggung-tanggung dia menginfakkan uangnya yang menurutku nominal itu sangat besar. Mashaallah.
Aku sungguh banyak belajar dari nenek. Terimakasih nenek. Semoga Allah melindungi nenek selalu. Keep Istiqomah ya nenek :) 


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelah menjadi Lillah

Tugas Eksplorasi Sistem Informasi Enterprise

Dear Calon Ibu Mertua