Who Are You?

Siapa engkau?. Siapa engkau?. Siapa engkau sebenarnya?.
Pertanyaan itu terkadang melintasi pikiranku.
Siapa orang yang akan ku dampingi baik suka maupun duka?. Siapa orang yang akan ku tunggu pulang saat dia bekerja di kantor?. Siapa orang yang akan ku siap makanannya ketika dia lapar?. Semua itu selalu ada dalam pikiranku. Saat ini aku tak tahu menahu dengan siapa nantinya aku akan bersanding. Tak tahu dengan siapa aku membagi cerita dan impian bersama. Tak tahu dengan siapa aku melewati masa-masa dimana kegembiraan maupun kesedihan datang. Dan aku tidak tahu orang seperti apa yang akan mengusap air mataku dan mendekapku ketika aku menangis dan bermimpi buruk. Semuanya masih rahasia Allah SWT. Semuanya masih abstrak tak bisa diprediksikan. Tak bisa diramal dan tak bisa pula ditentukan.

Aku percaya dia adalah sosok yang sangat baik. Aku percaya dia adalah sosok yang bertanggung jawab. Dia adalah orang yang akan membimbingku dan anak-anak ke jalan menuju surga-Nya. Aku percaya diapun tidak bisa membayangkan seperti apa jodohnya kelak. Tidak pernah ku sebut secara spesifik namanya di dalam doaku. Tidak pernah terbayang orang seperti apa yang akan muncul dan membawakan cicin untukku. Terlepas dari itu aku percaya dengan ketentuan-Nya. Sangat percaya dengan skenario-Nya. Tugasku sekarang hanyalah memperbaiki diri sembari beranyak belajar ilmu-ilmu yang bermanfaat. Melatih diri untuk menjadi istri sekaligus ibu yang dibanggakan oleh suami dan anak-anaknya kelak. Berusaha menemukan hal-hal baru yang positif di dalam hidup ini. 

Dan pada akhirnya ridho-Nya akan mempertemukan kita berdua. Jika sudah berkehendak dimana, kapan dan bagaimanapun kita akan bertemu. Entah dengan dengan cara seperti apa. Aku tak bisa membayangkan. Dengan penuh keikhlasan aku akan menunggunya menjemputku, Dengan penuh ikhlas aku akan siap mendamipinginya sampai akhir khayat ku. Dan dengan penuh ikhlas aku akan siap menjadi pendengar disaat dia mendapatkan masalah. Aku siap menjadi pelipur laranya. Bersabar adalah kunci utama dalam penantian ini. Hingga Allah mempersatukan kami dalam ikatan yang abadi. Akan ku tunggu kau yang diciptakan untuk masa depanku. Akan ku tunggu kau wahai calon ayah bagi anak-anakku kelak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelah menjadi Lillah

Tugas Eksplorasi Sistem Informasi Enterprise

Dear Calon Ibu Mertua