Ku Tunggu Kau dengan Sabarku

Assalamu'alaikun warahmatullahi wabarakatu.

Dear calon imamku,
Tahukah engkau?. Setiap hari aku menunggu waktu itu. Waktu dimana aku dan kau dipertemukan di waktu yang tepat dan benar. Waktu yang indah itu sesungguhnya telah diatur atau diskenario oleh Allah SWT. Tahukah kau?. Setiap sujud ku panjatkan doa terbaikku untukmu. Berharap kau kelak menjadi imam dan pemimpin keluarga kecil kita bahkan bagiku kau adalah partner hidupku kelak. 

Saat ini aku hanya bisa menjaga diriku untukmu. Menjaga kehormatan layaknya seorang puteri yang senantiasa menjaga harga dirinya. Layaknya seorang puteri yang tak mau disetuh oleh sembarang orang. Hatiku tak pernah terbuka untuk sembarang orang. Karena bagiku akan datang waktu yang tepat saat ku buka hati tentunya untuk orang yang tepat pula. Meskipun aku bukan Siti Khodijah yang sempurna bagi muhammad. Tapi aku berusaha keras untuk meniru Khodijah agar kelak aku bisa membaktikan diriku kepadamu dan kepada keluarga kecil kita. 

Banyak dari mereka mengatakan kepadaku untuk mencoba membangun suatu hubungan dengan laki-laki. Tapi bagiku, cinta yang diridhoi oleh Allah SWT bukanlah permainan yang bisa dengan mudah dirusak, dimainkan atau apalah itu. Bagiku sebagai seorang wanita muslim cinta ialah sesuatu yang diberikan kepada orang yang tepat bukan sembarangan, cinta ialah sesuatu yang mampu dihalalkan melalui pernikahan yang sah. Bagiku menjaga cinta wajib hukumnya. Seperti menjaga diriku untukmu wahai pendamping hidupku kelak.

Wahai calon imamku, tahukah engkau?. Sesungguhnya detik ini aku dan kau belum bertemu atau dipertemukan. Kenapa begitu?. Aku yakin Allah SWT maha tahu. Mungkin saja aku dan kau masih belum siap untuk bertemu. Sesungguhnya Allah SWT hingga sekarang masih memberikan kesempatan kepada kita untuk mengejar cita-cita masing-masing. Sesungguhnya Allah SWT memberikan kesempatan kepada untuk memantaskan diri masing-masing. Hingga aku berkualitas dan kamu berkualitas. Lalu aku dan kau bertemu atau bisa saja kita yang dipertemukan. Semuanya akan indah pada waktunya.

Wahai calon imamku, tahukah kau?. Aku berusaha untuk selalu tetap belajar. Entah belajar agama-Nya atau ilmu pengetahuan. Karena apa?, itu semua aku lakukan karena aku tahu kelak anakku berhak dilahirkan dari rahim wanita cerdas. Karena aku juga tak mau kelak anakku menjadi pemalas dan menjadi orang yang tidak berkualitas. Maka dari itulah, sembari menunggu kita bertemu atau dipertemukan. ku harus banyak belajar sesuatu yang baik.

Aku tahu kau juga sedang menungguku diluar sana. Inshaallah dengan sabar aku selalu menunggu. Berusaha dengan keras tetap menjaga diriku untuk yang pantas. Berusaha dengan keras tidak membukakan hati untuk sembarang orang. Tugasku sekarang ialah membaikkan studi, membaikkan juga karir dan terus membaktikan diri kepada orang tuaku. Hingga saatnya tiba aku dan kau bertemu dengan ridho-Nya.

Tetap jaga dirimu calon imam dari anak-anakku. Jangan lupa untuk selalu bersyukur dan senantiasa mentaatkan diri kepada-Nya. Aku disini dengn doa terbaikku mendoakan supaya kau dalam keaadaan sehat wal'afiat. Aku disini dengan doa terbaikku mendoakan supaya kau selalu tetap dijalna lurus-Nya.

Dari calon istrimu kelak,

-Yeslida Islamiyah- 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelah menjadi Lillah

Tugas Eksplorasi Sistem Informasi Enterprise

Dear Calon Ibu Mertua