Ketika Beradu Dengan Prinsip


Kali ini saya akan menulis sebuah kisah dimana dalam kisah tersebut mengandung banyak makna hidup.
Kali ini berkaitan dengan namanya prinsip hidup. Ya, semua orang pasti mempunyai prinsip supaya dalam menjalani hidup ini memiliki arah dan tujuan. Semua orang yang mempunyai prinsip pastilah mempertahankan prnsipnya masing-masing. Terkadang ada yang mendukung dengan prinsip yang dibuat oleh kita, kadang juga terdapat pertentangan. Itulah hidup yang terdapat pro dan kontra, terdapat positif dan negatif  bahkan sebuah kutubpun memiliki sisi yaitu kutub utara dan kutub selatan.

Sebuah prinsip sejatinya tertanam dalam jiwa kita. Apalagi prinsip yang menurut kita benar. Prinsip yang juga disukai oleh Allah. Bahkan prinsip tersebut Allah wajibkan. Ya, hal ini berkaitan dengan kesucian seorang wanita muslimin. Allah mewajibkan para wanita untuk menundukan kepala sebagai bentuk dari menjaga kesucian. Allah mewajibkan wanita muslim untuk selalu taat pada perinta Allah SWT. Di zaman yang hampir diperbudak oleh teknologi pola pikir masyarakatpun berubah. Disaat para muda mudi di luar sana asyik dengan gedget dan berhubungan dengan lawan jenis dengan tidak memikirkan rasa ketakutan kepada Allah SWT. Bahkan terdapat orang-orang yang menyalahi aturanmu padahal dia mengaku berhijrah. Mereka berdalih hijrah itu berproses. Namun ku lihat kata-kata itu disalah gunakan merekatetap menjalankan laranganmu. Ya larangan berkhalawat, ku yakin mereka tahu mengenai larangan itu. Namu akupun terus bertanya kenapa mereka tetap menjalankannya padahal dia mengetahui Allah SWT membenci hal itu. Kenapa mereka tidak berhijrah secara total?. Kenapa mereka tidak siap mengubah hidupnya yang benar-benar hanya untuk-Nya dan takut akan azab-Nya?. Entahlah hanya mereka yang tahu. Hanya mereka yang bisa menjawabnya.

Tapi tidak denganku. Aku mempunyai prinsip yang berbeda dengan mereka. Bagiku prinsip bukan sekedar prinsip. Prinsip ialah kewajiban untuk taat pada Allah SWT. Menjaga kesucian cinta tentulah tidak mudah di zaman sekarang. Tingeha-tengah orang hedonisme, ditengah-tengah orang konsumtif dan cenderung menghiraukan larangan-Nya. Astaghfirullohal adzim.
Meski tidak semua orang sepakat dengan prinsip kita. Tidaklah apa-apa, yang terpenting ialah prinsip yang kita buat membawa barakah dan keikhlasan bagi yang menjalani. Allah SWT menyayangi orang-orang yang bertaqwa, menyayangi orang yang berjihad dan berjalan dijalan fisabillilah. Allah SWT tidaklah akan mengecewakan hamba-hambanya yang taat akan perintahnya.
Hanya saja selalu ada ujian dibalik ini semua. Entah datangnya dari orang-orang terdekat atau dari luar. Tapi percayalah Allah sangat menyukainya. Kita sebagai makhluk yang mencoba berjalan di jalan Allah SWT hanya perlu ikhlas dan yakin akan ketentuannya. Sebagaimana janji Allah SWT dalam surah  An-Nur:26  yang berbunyi " Permpuan-perempuan yang keji untuk laki-laki keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perumpuan yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)".

Menyerahkan semua urusan dunia kepada-Nya dan ikhlaskan apapun yang sudah menjadi ketentuannya. Meskipun bisa jadi nanti Allah memberikan yang baik bukan yang terbaik tetaplah bersyukur karena kita tidak diberikan yang buruk Allah pastilah tahu yang dibutuhkan setiap hambanya bukan yang diinginkannya. Namu jika keduanya terkabulkan itu merupakan bonus dari Allah SWT. Teghkan iman dijalan yang diridhoi Allah SWT. Tidak usah risau mengenai pasangan hidup. Yakin pasti dia akan ada dimasa depan. Dia akan datang menjemputmu ketika Allah SWT telah menentukan waktu yang tepat. Kita hanya perlu meningkatkan ketaqwaan diri dan memperbaiki akhlak. Inshaallah akan ada waktu yang indah dimana engkau dan dia akan dipertemukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelah menjadi Lillah

Tugas Eksplorasi Sistem Informasi Enterprise

Dear Calon Ibu Mertua